6 Pilar Transformasi Sistem Kesehatan di Indonesia

Jakarta – Penanganan pandemi Covid-19 diprediksi akan terus dilakukan dalam beberapa tahun mendatang. Bahkan, banyak pihak menyebut kedepannya pandemi ini akan berubah menjadi epidemi. Artinya, itu akan tetap terus ada melingkupi kegiatan secara umum.

Dengan demikian, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan melakukan enam pilar transformasi sistem kesehatan 2021-2024.

Keenam aspek transformasi tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori program utama sebanyak tiga aspek transformasi. Serta, tiga aspek lainnya masuk dalam kategori enabler mendasar.

Pertama, transformasi layanan primer, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan memastikan bahwa layanan primer yang fokus menciptakan orang sehat dan fokus pada langkah preventif.

Pada tahap ini, akan meliputi edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dengan pemeriksaan kesehatan, dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer dengan mendekatkan layanan primer dan berbasis masyarakat.

“kemudian kita akan lakukan transformasi yang kedua, di layanan sekunder, dimana semua rumah sakit kita, fasilitas kesehatan kita bisa memberikan layanan yang terbaik dan standar di seluruh pelosok nusantara,” katanya dalam konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2022, di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Kemudian, transformasi yang ketiga yakni di aspek sistem ketahanan kesehatan. Caranya dengan meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan. Misalnya ketersediaan, akses, kualitas, dan keterjangkauan farmasi dan peralatan medis.

Selain itu, juga dengan memperkuat ketahanan tanggap darurat misalnya kesiapan tanggap bencana. “Kalau ada pandemi lagi terjadi value chain dari obat dan alkes kita itu siap. Kita akan pastikan sumber daya akan fix dan fleksibel, dengan menyediakan tenaga cadangan,” katanya

sumber: Liputan6.com