WHO: Panas Ekstrem Meningkatkan Tekanan Pada Sistem Kesehatan

Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan panas ekstrem yang terjadi di belahan dunia menambah tekanan pada sistem perawatan kesehatan. WHO menyebut panas ekstrem ini memukul paling keras kepada negara yang tidak mampu mengelola ini dengan baik.

Dilansir AFP, Kamis (20/7/2023), WHO mengatakan panas sering memperburuk kondisi yang sudah ada pada pasien, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular, diabetes dan asma. Jutaan orang di tiga benua mengalami panas berbahaya dan berkelanjutan.

“Panas ekstrem mengambil korban terbesar pada mereka yang paling tidak mampu mengelola akibatnya, seperti orang tua, bayi dan anak-anak, serta orang miskin dan tunawisma,” kata Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Itu juga meningkatkan tekanan pada sistem kesehatan,” katanya dalam konferensi pers.

Tedros mengatakan paparan panas ekstrem ini memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan. Menurutnya, panas ekstrem ini juga bisa memperparah kondisi kesehatan bahkan kematian dini.

“Paparan panas yang berlebihan berdampak luas bagi kesehatan, seringkali memperkuat kondisi yang sudah ada sebelumnya dan mengakibatkan kematian dini dan kecacatan.”

Tedros mengatakan WHO bekerja dengan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), sesama badan PBB yang berbasis di Jenewa, mendukung negara-negara dalam mengembangkan rencana aksi cuaca panas. Hal gini guna mengoordinasikan kesiapsiagaan dan mengurangi dampak panas yang berlebihan terhadap kesehatan.