Jakarta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kembali soal pandemi Covid-19. Warning kali ini merujuk ke kenaikan kasus signifikan tahun depan.
Kasus Covid-19 disebut bisa menembus angka 300 juta lebih di awal 2022. Saat ini ada 200 juta lebih kasus infeksi di dunia.
Dalam briefing Rabu (11/8/2021) Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara kaya tidak egois dan membantu negara miskin melawan pandemi. Lembaga PBB itu meminta mereka menyediakan lebih banyak pasokan pengujian, perawatan, dan vaksin.
“Apakah kita mencapai 300 juta dan seberapa cepat kita sampai di sana tergantung pada kita semua,” katanya.
“Kita semua dalam hal ini bersama-sama… Tapi dunia (kini) tidak bertindak seperti itu,” lanjutnya.
Data Wordlometers menunjukkan kasus Covid-19 global saat ini sudah mencapai total 205.421.716. Catatan WHO menunjukkan, butuh hanya enam bulan untuk menambah 100 juta kasus baru.
Tedros mengatakan ada empat varian yang menjadi perhatian WHO, termasuk varian Delta yang sangat menular. Ini membuat kasus melonjak saat ini.
Ia juga mengatakan jumlah total kasus Covid-19 yang tidak dilaporkan sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Selasa, pejabat WHO menyebut membutuhkan dana darurat US$ 7,7 miliar atau Rp 110 triliun (asumsi Rp 14.300/US$) untuk membantu mendistribusikan vaksin, oksigen dan perawatan medis di negara-negara berpenghasilan rendah.
Bukan hanya itu, kemarin, bantuan lain juga digaungkan WHO untuk negara miskin, mulai dari petugas kesehatan yang terlatih hingga pilihan pengobatan untuk pasien “di semua ujung spektrum klinis, dari penyakit ringan hingga parah”.
Pekan lalu, WHO mengumumkan moratorium booster vaksin Covid-19 dan meminta negara-negara kaya untuk berhenti menggunakan dosis ekstra milik mereka. Ini dimaksudkan agar negara-negara berkembang bisa menerima sumbangan vaksinasi.
WHO juga mengeluarkan target vaksinasi. Di mana 10% populasi dunia sudah divaksin pada akhir September dan 40% pada Desember.
Saat ini ada 4.336.108 kasus kematian Covid-19 dunia secara total. AS, India, Brasil, Rusia dan Prancis masih menjadi negara dengan jumlah total kasus infeksi terbanyak di dunia.
sumber: CNBC Indonesia