Menteri Kesehatan G20 Sepakat Perkuat Sistem Kesehatan Global

Jakarta – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin bersama para Menteri Kesehatan G20 dan negara undangan, serta perwakilan berbagai organisasi internasional menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan G20 di Jimbaran, Bali, pada 27 – 28 Oktober 2022. Pertemuan ini membahas soal perkembangan dan strategi untuk memperkuat arsitektur kesehatan global. Terutama dalam meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi global.

Budi menyampaikan pandemi COVID-19 telah memberikan pengalaman bagi komunitas kesehatan global dalam mengantisipasi pandemi di masa depan. Berdasarkan pengalaman ini, Indonesia memimpin G20 membentuk skema pendanaan untuk peningkatan kapasitas negara berkembang bagi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons atas ancaman kesehatan global mendatang. Salah satunya dengan membentuk Pandemic Prevention, Preparedness, and Respons Financial Intermediary Fund (FIF), atau yang juga disebut sebagai Pandemic Fund pada September 2022.

“Meskipun COVID-19 telah menyebabkan krisis besar bagi dunia, kita bisa bertahan dan pulih bersama, apabila kita dapat bekerja sama,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).

Dalam pertemuan ini, Budi menyampaikan 19 negara dan tiga filantropi telah berkomitmen untuk memberikan pendanaan dengan total lebih dari USD 1,4 miliar. Para Menteri Kesehatan G20 juga sepakat mengambil langkah guna mendorong dan memperkuat sistem kesehatan global dan menyepakati enam aksi kunci untuk nantinya akan disampaikan kepada para pemimpin G20, salah satunya adalah pembentukan Pandemic Fund.

“Anggota G20 akan terus memimpin pembahasan dalam memastikan kesiapan mekanisme respons pandemi di masa depan. Di bawah kepemimpinan Indonesia, anggota G20 telah membuat kemajuan dan membuka jalan untuk melanjutkan fokus terhadap pemantauan genomik sebagai bagian dari pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi,” jelasnya.

Di samping itu, para Menteri Kesehatan G20 juga mendorong kolaborasi untuk meningkatkan efektivitas sistem sertifikat kesehatan untuk perjalanan dan mewujudkan interoperabilitasnya. Pertemuan ini juga menyepakati terkait pelaksanaan analisis kesenjangan dan pemetaan kondisi terkait jejaring pusat riset dan manufaktur.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan pertemuan juga mendiskusikan soal isu kesehatan lain seperti tuberkulosa, One Health, dan resistensi antimikroba.

Sebagai informasi, rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia akan berpuncak pada Konferensi Tingkat Tinggi di Bali pada 15 – 16 November 2022 mendatang. KTT akan dihadiri oleh para pemimpin anggota G20, yang akan membahas dan menyampaikan komitmen untuk upaya pemulihan ekonomi dunia.

Indonesia telah menjabat sebagai Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Adapun posisi selanjutnya akan dipegang oleh India pada tahun 2023, sementara Indonesia akan tetap menjadi anggota Troika hingga berakhirnya masa Presidensi India.