SINGAPURA, investor.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Indonesia terus melanjutkan upaya reformasi sistem kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, di tengah pandemi yang mereda. Untuk hasil yang lebih baik, reformasi sistem kesehatan memerlukan kolaborasi dan dukungan semua pihak termasuk pihak swasta dan industri.
“Kita harus fokus pada tindakan promosi dan pencegahan, terus bagaimana memastikan masyarakat kita tetap sehat. Jadi, bukan menyembuhkan orang sakit, tetapi membuat dan mempertahankan orang tetap sehat,” kata Menkes saat berbicara pada acara Philanthropy Asia Summit 2022 yang diselenggarakan Temasek Foundation di Shangri-La Orchard, Singapura, Jumat (30/09/2022).
Menkes Budi memaparkan, ada enam pilar atau strategi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mereformasi sistem kesehatan nasional. Pertama, pertama, transformasi pelayanan kesehatan primer dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, konsultasi dengan dokter umum, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi masyarakat tentang pola hidup sehat.
Kedua, transformasi layanan rujukan dengan memperkuat pelayanan rujukan khususnya di wilayah timur dengan meningkatkan akses dan kualitas. Ketiga, transformasi Sistem ketahanan kesehatan dengan memperkuat tanggap darurat melalui pengawasan berbasis laboratorium secara real-time dan pengembangan kapasitas produksi dalam negeri bahan aktif farmasi, vaksin, dan alat kesehatan.
Keempat, transformasi pembiayaan kesehatan dengan mewujudkan pembiayaan kesehatan yang lebih efektif, efisien, merata, dan berkelanjutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Kelima, transformasi sumber daya kesehatan manusia dengan meningkatkan sumber daya manusia kesehatan yang cukup dan merata di seluruh Indonesia.
Keenam, transformasi teknologi kesehatan dan bioteknologi dengan menyiapkan sebuah platform tunggal bagi setiap orang untuk mengakses dokumen kesehatan dan berfungsi sebagai inovasi bioteknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.