Manajemen risiko bencana terdiri dari empat fase yaitu mitigasi dan pencegahan, kesiapsiagaan, respon dan pemulihan. Kesiapsiagaan adalah fase yang paling penting dalam manajemen risiko bencana. Kesiapsiagaan yang baik tentu akan memberikan respon yang baik. Dalam manajemen risiko bencana, sistem kesehatan sebagai kunci utama yang dapat mendorong perencanaan kesiapsiagaan yang tepat, bagaimana strategi mengurangi korban jiwa, sosial, dan gangguan ekonomi. Mempertimbangkan pentingnya mempromosikan kesiapan sistem kesehatan melalui pelatihan kebencanaan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan komponen yang diperlukan untuk kesiapsiagaan sistem kesehatan dalam menghadapi bencana. Pelatihan bencana ini sebaiknya ada di setiap pilar sistem kesehatan untuk merancang dan melaksanakan rencana manajemen risiko bencana terutama dalam menghadapi fase respon. Pelatihan yang dilakukan mencakup beberapa kategori yaitu (1) koordinasi dan pengelolaan informasi tentang pengambilan keputusan dan aktivasi Incident Management System; (2) standar dan indikator pelatihan dan aktivasi Incident Command System; (3) konduksi dan pengendalian proses; (4) manajemen logistik; dan (5) manajemen operasional.