FKKMK UGM Miliki Big Data Sistem Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK) meluncurkan platform Big Data Academic Health System (AHS) UGM. Hal ini Bertepatan Health Research & Innovation Expo 2022 di Grha Sabha Pramana.

Platform ini dikembangkan melalui kolaborasi antara FKKMK UGM, RSUP Dr Sardjito dan Rumah Sakit Akademik (UGM). Ini untuk mempermudah pengelolaan data, khususnya kebutuhan penelitian dan pengambilan kebijakan di bidang kesehatan.

Dekan FKKMK UGM, Yodi Mahendradhata mengatakan, data merupakan bahan bakar bagi pembangunan, termasuk kesehatan. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, mengembangkan inovasi dan lain-lain yang selama ini belum tergarap dengan baik.

Data Big Data AHS UGM diunduh dari E-Klaim Kemenkes dari masing-masing faskes. Lewat kerja sama pengelolaan data diharap peneliti, dokter, dosen, mahasiswa maupun masyarakat lebih mudah memanfaatkan data untuk penelitian dan inovasi.

Yodi menuturkan, RS memiliki beragam data-data bermanfaat, namun tidak saling terkoneksi dan tidak tersaji baik. Sehingga, selama ini peneliti harus masuk ke satu per satu RS dan prosesnya lama untuk bisa memperoleh data yang dibutuhkan. “Dengan yang kita kembangkan ini kita memfasilitasi supaya ada konektivitas dan data itu tersaji dengan baik dalam bentuk infografis,” kata Yodi, Senin (27/9/2022).

Ketua tim pengembang Big Data AHS UGM, Anis Fuad mengungkapkan, nantinya FKKMK akan berkolaborasi dengan sejumlah RS mitra untuk memperkaya data. Selain untuk menambah jumlah RS yang tergabung, data yang tersedia akan dibuat lebih beragam.

Saat ini, data BPJS yang tersedia baru diagnosis dan demografi pasien, tapi data obat belum ada. Ia berharap, nanti akan terhubung dengan registry masing-masing RS. Kemenkes sendiri sudah mewajibkan rekam medis elektronik di rumah sakit. “Dengan demikian, kelengkapan dan muatan data yang disediakan akan lebih baik tapi tetap memperhatikan prinsip keamanan dan perlindungan data pribadi,” ujar Anis.

Health Research & Innovation Expo (HRIE) sendiri merupakan acara tahunan yang digelar Unit Learning Resources and Innovation Development FKKMK UGM sebagai sarana diseminasi penelitian dosen, peneliti dan mahasiswa di lingkungan FKKMK.

Hal itu disajikan melalui pameran produk inovasi dan poster publikasi ilmiah. HRIE 2022 yang digelar 22-23 September mengusung tema ‘Kemandirian Inovasi Kesehatan dan Komponen Lokal Tinggi’ sejalan dengan kebijakan Kementerian Perindustrian.

HRIE 2022 menargetkan nilai rata-rata Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atau komponen lokal untuk produksi produk kesehatan. Kegiatan tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya karena diselenggarakan bersama mitra-mitra industri dari FKKMK UGM.

“Kita berharap nantinya hasil penelitian tidak berhenti dalam bentuk paper, tapi bisa hasilkan produk kesehatan yang dengan fasilitasi mitra bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas,” kata Wakil Dekan FKKMK, Lina Choridah, menambahkan.