Kemenkes Siapkan Reformasi Sistem Kesehatan Hingga Tahun 2024

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia sudah berhasil menangani pandemi Covid-19 lebih baik jika dibanding negara lain. Meski demikian, masih ada tantangan ke depan karena varian baru masih akan tumbuh.

“Pada saat pandemi ini terjadi, puncak kasus Covid-19 pernah mencapai 600 ribu per hari. Sekarang sudah turun menjadi 2 ribu per hari. Kemudian, pernah masuk rumah sakit 100 ribu per hari. Sekarang yang masuk rumah sakit 3.100 orang. Kita pada hari puncak yang meninggal 1.800 orang per hari. Kini 17 -19 orang per hari. Jadi itu pencapaian yang diraih selama pandemi dan seluruh dunia mengakui bahwa pencapaian ini termasuk yang paling baik. Khususnya di gelombang terakhir yaitu varian mikron BA 4 dan BA 5,” jelas Menkes Budi dalam laporan capaian pemerintah tahun 2022 yang digelar FMB9 secara virtual (21/10/2022).

Menkes menyampaikan bahwa varian baru namanya XBI sudah ada di Singapura. “Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari karena ada varian baru namanya XBI. Varian ini juga sudah masuk ke Indonesia.  Artinya  Indonesia sudah berhasil menangani pandemi dengan angka yang lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, varian baru Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan karena masyarakat masih patuh pada protokol kesehatan. Singapura yang tadinya cuma ratusan kasus, naik menjadi 6.000 kasus per hari, lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2.000 kasus per hari. Padahal penduduk Singapura itu 5 juta, penduduk Indonesia 270 juta.

“Kita beruntung karena vaksinasi Covid-19 berjalan  sangat baik karena sudah 440 juta dosis disuntikkan lebih dari 204 juta total populasi penduduk RI, Sehingga imunitas dari masyarakat baik, dan protokol kesehatan terlatih lebih kuat,” imbuh Menkes Budi.

“Mudah-mudahan nanti di Januari- Februari kita bisa menghadapi potensi kenaikan dengan baik seperti Agustus ini. Sehingga, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mengalami penurunan dan  berturut-turut tidak terlihat ada lonjakan,” kata Menkes berharap.

Untuk itu, tambahnya, Pemerintah RI membutuhkan dukungan dari semua elemen bangsa. “Ini membutuhkan bantuan dari teman-teman sekalian, agar kita bisa disiplin ketat protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan yang belum booster segera di-booster,” ujarnya.

Reformasi sistem kesehatan, menurut Menkes, dipicu pandemi yang menciptakan banyak kesempatan untuk melakukan reformasi. Pandemi telah mendorong lembaganya untuk melakukan beberapa reformasi untuk memastikan penanganan ke depan lebih baik. “Jadi Presiden Jokowi meminta saya melakukan reformasi dan kami sudah canangkan 6 reformasi yang akan dilakukan hingga tahun 2024,” ujarnya.

Pertama, reformasi layanan primer. Itu basisnya di Puskesmas dan Posyandu akan direvitalisasi. Kedua, reformasi layanan rumah sakit. Nanti akan lengkapi perbanyak perbaiki rumah sakit baik alat maupun dokternya. Ketiga, reformasi sistem pertahanan kesehatan. Jadi produksi vaksin, obat obatan dan alat kesehatan akan didorong meningkat.

Keempat, reformasi sistem pembiayaan kesehatan. Kelima, reformasi sumber daya manusia. Saat ini, Indonesia kekurangan 70.000 dokter, dokter spesialis kekurangan puluhan ribu.

Keenam, reformasi sektor teknologi kesehatan baik di bidang information technology maupun bio technologi.