Dari Negara Pusat Covid-19 hingga Hapus Wajib Masker

Jakarta, CNN Indonesia — Meski sempat menjadi pusat penyebaran Covid-19 di awal pandemi, kini Italia menjadi salah satu negara dengan peningkatan infeksi corona rendah, sampai-sampai pemerintahnya akan mencabut aturan memakai masker.
Menteri Kesehatan Roberto Speranza mengatakan aturan kewajiban bermasker akan dicabut di wilayah zona putih yang sudah ditetapkan pemerintah.

Sejauh ini, kata Speranza, sebagian besar wilayah di Italia masih dalam kategori zona kuning, kecuali Vale d’Aosta.

Melalui kicauan di Twitter, Speranza mengatakan pelonggaran pembatasan ini adalah “hasil kebijakan yang tepat, kepatuhan sebagian besar masyarakat, dan kampanye vaksinasi Covid-19.”

Italia dianggap berhasil jika melihat rekam jejaknya yang sempat menjadi salah satu negara di Eropa terdampak virus corona paling parah di awal pandemi sekitar awal 2020. Saat itu kasus Covid-19 harian meningkat pesat hanya dalam hitungan hari.

Virus serupa SARS itu masuk ke Italia akhir Januari 2020. Sejak itu, jumlahnya terus bertambah tak terkendali. Dalam sehari, Italia pernah mencatat setidaknya 600 kematian akibat Covid-19.

Pemerintah Italia lantas dengan cepat menerapkan penguncian wilayah (lockdown) selama dua bulan lebih demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Awalnya, lockdown hanya berlaku di kawasan utara Italia, tapi kemudian diperluas hingga ke seluruh penjuru negara sejak 9 Maret 2020.

Lonjakan kasus dan kematian masih terus terjadi di tengah kebijakan lockdown atau penutupan total yang diberlakukan Perdana Menteri Giuseppe Conte.

Sejumlah ahli kesehatan hingga dokter menganggap ada beberapa faktor yang menyebabkan Italia menjadi sarang virus corona, mulai dari ketidakpatuhan warga hingga jumlah populasi lansia di negara Eropa tersebut.

Akibatnya, pemerintah Italia memperketat aturan lockdown dan menutup semua perbatasan dan jalur perhubungan internasional.

Warga diwajibkan berdiam diri di rumah dan dilarang bepergian ke luar provinsi. Seluruh kegiatan dihentikan, termasuk upacara keagamaan, pernikahan, dan pemakaman.

Italia bahkan mengerahkan personel militer untuk memastikan aturan lockdown ini dipatuhi.

Selain itu, masyarakat Italia juga semakin sadar dengan protokol kesehatan sebagai salah satu upaya mempercepat pandemi berakhir.

Sama seperti orang di kebanyakan negara, warga Italia juga taat dalam mengenakan masker di tempat umum. Masker dinilai menjadi barang kedua terlaris setelah kopi di Italia selama pandemi.

“Masker terus dibeli warga. Orang-orang membeli masker seperti mereka membeli cappucino,” kata Federica Faragali, seorang manajer apotek Italia, Farmacrimi, seperti dikutip Los Angeles Times.

Upaya tersebut mulai menemukan titik terang ketika jumlah pasien sembuh di Italia melebihi angka kematian pada awal April lalu.

Didukung sistem kesehatan mumpuni, Italia untuk pertama kalinya mencatatkan kematian terendah akibat virus corona, sekaligus menegaskan bahwa wabah di negara itu telah melewati puncak.

Sistem kesehatan Italia memang merupakan salah satu yang terbaik di Eropa. Selain menyediakan berbagai layanan kesehatan, Italia juga menjamin biaya hampir seluruh fasilitas kesehatan.

Meski telah mencatat penurunan kasus, pemerintah Italia menegaskan akan menerapkan aturan karantina lokal di daerah dengan lonjakan penularan Covid-19.

Selain lockdown ketat, pemerintah Italia juga memaksimalkan kampanye vaksinasi nasional. Menurut data pemerintah, sekitar 16,37 populasi di Italia telah melakukan vaksinasi corona secara lengkap. Sejauh ini, pemerintah telah mendistribusikan 30 juta dosis vaksin Covid-19.